Posts

Showing posts from February, 2018

Dongeng seorang petani kelapa

Image
Suatu hari, seorang petani sedang memanen kelapa di ladang. Dia memasukkan hasil panennya ke dalam gerobak. Gerobak itu ditarik seekor kerbau. Hasil panennya sangat banyak hingga gerobaknya berat ke belakang. Dalam perjalanan pulang, petani itu bertemu dengan seorang anak lelaki. "Menurutmu, berapa lama waktu yang kubutuhkan untuk membawa gerobak ini sampai ke rumahku?" tanya petani kepada si anak lelaki. Si anak memperhatikan gerobak yang penuh kelapa. Dia berpikir sejenak. "Jika kau menjalankan kerbaumu pelan-pelan, kau akan sampai rumah siang hari," ucap si anak. "Tapi jika kau menjalankan kerbaumu dengan cepat, kau akan sampai rumah malam hari," lanjut si anak.Petani kelapa itu tidak percaya dengan ucapan si anak. "Bagaimana mungkin itu bisa terjadi? Seharusnya aku akan sampai rumah siang ini jika aku memacu kerbauku dengan cepat," kata petani. "Terserah kau saja mau percaya ucapanku atau tidak," kata si anak lelaki itu s

Dongeng angsa yang bertelur emas

Image
Suatu hari, seorang petani membawa seekor angsa pulang ke rumahnya Esoknya, angsa itu mengeluarkan telur emas. "Angsa ajaib," kata petani. la segera membawa telur emas itu ke pedagang emas di pasar untuk mengetahui apakah telur itu benar-benar emas. "Ini emas murni," kata pedagang emas. Pedagang membeli emas itu dengan uang yang banyak. Sejak saat itu, angsa setiap hari mengeluarkan telur emas. Kini, petani telah memiliki selusin telur emas. Tapi, ia masih belum puas. "Aku akan kaya raya. Tapi, aku ingin angsa mengeluarkan Iebih dari satu telur emas setiap hari agar aku cepat kaya," kata petani. Setelah angsa mengeluarkan telur emas yang banyak dalam sehari, petani masih belum puas juga. "Angsa itu mengeluarkan banyak telur emas. Aku tidak akan menunggu besok. Aku ingin cepat kaya. Aku akan menyembelih angsa itu dan mengambil seluruh emas dalam tubuhnya," pikir petani. Petani menyembelih angsa, tapi ia sangat kaget. la tidak m

Dongeng dua ekor kambing

Image
Dua ekor kambing berjalan dengan gagahnya dari arah yang berlawanan di sebuah pegunungan yang curam, saat itu secara kebetulan mereka secara bersamaan masing-masing tiba di tepi jurang yang dibawahnya mengalir air sungai yang sangat deras. Sebuah pohon yang jatuh, telah dijadikan jembatan untuk menyebrangi jurang tersebut. Pohon yang dijadikan jembatan tersebut sangatlah kecil sehingga tidak dapat dilalui secara bersamaan oleh dua ekor tupai dengan selamat, apalagi oleh dua ekor kambing. Jembatan yang sangat kecil itu akan membuat orang yang paling berani pun akan menjadi ketakutan. Tetapi kedua kambing tersebut tidak merasa ketakutan. Rasa sombong dan harga diri mereka tidak membiarkan mereka untuk mengalah dan memberikan jalan terlebih dahulu kepada kambing lainnya. Saat salah satu kambing menapakkan kakinya ke jembatan itu, kambing yang lainnya pun tidak mau mengalah dan juga menapakkan kakinya ke jembatan tersebut. Akhirnya keduanya bertemu di tengah-tengah jemba

Dongeng babi hutan dan rubah

Image
Seekor babi hutan sedang sibuk mengasah taringnya pada sebuah batang pohon. Bertepatan dengan saat itu, secara kebetulan lewatlah seekor rubah. Rubah yang suka mengolok-olok teman-teman dan tetangganya, langsung mengoloknya dengan berpura-pura melihat kesana-kemari, seolah-olah takut pada musuh yang tidak terlihat. Tetapi sang Babi Hutan tidak memperdulikan tingkah sang Rubah dan tetap melanjutkan pekerjaannya. “Mengapa engkau melakukan hal tersebut?” kata sang Rubah dengan senyum mengejek. “Saya tidak melihat ada musuh dan bahaya di sini.” “Kamu benar, memang sekarang tidak ada musuh dan bahaya yang mengancam” jawab sang Babi Hutan, “tetapi ketika musuh benar-benar datang, saya tidak akan sempat mengasah taring saya lagi seperti sekarang. Saat musuh dan bahaya datang ke sini nantinya, setidak-tidaknya saya telah memiliki senjata untuk menghadapinya.”. Jadi pembelajaran yang dapat kita teladani dari dongeng babi hutan dan rubah ini adalah Selalulah siap siaga dan w