Dongeng anak burung yang membalas budi


Pada zaman dahulu, hiduplah seekor Burung yang tidak dapat terbang seperti Burung lainnya. ia hidup seorang diri dan sangat kesepian. Tidak ada satu ekor Burung pun yang mau berteman dengannya.Suatu hari, ketika ia sang Burung sedang berjalan. Ia menemukan sebutir telur yang tergeletak di tanah.
" Telur siapa ini? Ah, sepertinya ini adalah telur Burung yag terjatuh. Akan ku bawa pulang dan mengeraminya sampai telur ini menetas. Anak Burung ini akan ku jadikan anakku. Dan aku tidak akan kesepian lagi." Kata Burung tersebut senang.
Burung tersebut sangat senang sekali melihat anak Burung Elang. Ia pun merawatnya seperti anaknya sendiri. Hari demi hari terus berjalan. Anak Burung Elang mulai besar. Nalurinya pun untuk terbang mulai muncul.
"Ibu, aku ingin terbang seperti teman-temanku yang lain. Bagaimana caranya terbang?" Tanya anak Burung tersebut.
Sang Induk merasa sangat sedih mendengar yang di katakan anaknya tersebut, karena ia tidak bisa terbang. Ia tahu anaknya itu adalah seekor Burung Elang dan suatu saat nanti ia akan terbang tinggi dan meninggalkannya.Ia tidak akan bisa menahan anaknya tetap tinggal bersamanya. Namun, ia juga tidak dapat mengajari anaknya untuk belajar terbang.
"Anakku, cobalah belajar terbang sendiri. Ibu, tidak bisa terbang. Apalagi mengajari mu bagaimana caranya untuk terbang." Kata sang Induk.
Setiap hari, sang Anak terus belajar terbang. Sampai suatu hari, ia menyadari bahwa ibunya sangat sedih saat melihatnya mulai bisa terbang.
"Jika dulu ibuku tidak mengeramiku. Mungkin aku tidak akan terlahir ke dunia ini. Sekarang, setelah aku lahir, tumbuh besar dan bisa terbang seperti Burung-burung yang lainnya. aku akan meninggalkannya. Kasihan sekali ibuku sendirian. Tidak ada yang mengurus dan menemaninya. Ia pasti akan merasa sangat kesepian" Pikir sang anak.
Akhirnya, anak Burung Elang tersebut memutuskan untuk tidak terbang dan tetap hidup di darat untuk menemani sang ibu.
Sang Induk sangat senang dengan keputusan anaknya. Sejak saat itu. Ia tidak merasa kesepian lagi sampai akhir hidupnya. Mereka menghabiskan waktu bersama dengan sangat bahagia dan saling menyanyangi.

Comments

Popular posts from this blog

Dongeng singa yang serakah

Dongeng seekor katak dan burung pelikan

Dongeng seorang petani kelapa